Bagansiapiapi(rajaonlinenews.com) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dipersip) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar pembahasan hasil pengawasan kearsipan internal tahun 2025 di kantor dinas lantai dua, kawasan batu enam, Rabu (3/9/2025) Bagansiapiapi. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Budi Mulia, SE, MSI, dan dihadiri oleh Para Kabit serta Kasubbag Ketatausahaan seluruh OPD di lingkungan pemkab Rohil.
Pembahasan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pengawasan kearsipan internal terhadap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Rohil. Tujuannya adalah untuk mendorong perbaikan berkelanjutan dalam tata kelola arsip yang lebih tertib, efisien, dan akuntabel.
Dalam sambutannya, Budi Mulia menegaskan bahwa pengawasan internal bukanlah ajang mencari kesalahan, melainkan bentuk evaluasi sistematis untuk memperbaiki pengelolaan arsip.
“Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan arsip dilakukan secara optimal, bukan hanya sebagai kewajiban administratif, tetapi sebagai bagian dari akuntabilitas publik,” ujarnya.
Budi memaparkan bahwa hasil pengawasan menunjukkan sejumlah aspek yang sudah berjalan baik, seperti ketersediaan sarana prasarana, keberadaan SDM pengelola arsip, serta pemanfaatan aplikasi Srikandi. Namun, masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, antara lain penyusunan arsip yang tidak bernilai guna, penataan dan penyusutan arsip, hingga mekanisme pemusnahan arsip.
Sebagai tindak lanjut, Dinas telah menyusun sejumlah rencana aksi, seperti pelatihan arsip, penambahan fasilitas penyimpanan, dan peningkatan sistem digitalisasi. Dukungan dari pemerintah daerah, khususnya Bapak Bupati H Bistamam dan Bapak Wakil Bupati Rohil Jhony Charles, dinilai sangat penting dalam merealisasikan rekomendasi tersebut.
Menariknya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Rohil juga akan memberikan penghargaan kepada OPD terbaik dalam penyelenggaraan kearsipan. Penghargaan tersebut akan diumumkan pada peringatan Hari Ulang Tahun Pemerintah Daerah Rohil, 4 Oktober 2025 mendatang. Kategori penilaian mencakup penggunaan aplikasi Srikandi, jumlah arsip yang diserahkan, serta skor penilaian kearsipan yang memuaskan.
“Manfaat dari tertib arsip akan dirasakan langsung oleh masyarakat melalui pelayanan publik yang lebih cepat dan transparan. Arsip yang rapi memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang bermakna dan akurat,” tutup Budi.(MAD)