Rohil(rajaonlinenews.com) - Di tengah gemuruh ombak dan semilir angin laut yang membelai lembut, rombongan pejabat dan tokoh penting Rokan Hilir menjejakkan kaki di Pulau Jemur, sebuah pulau terluar yang berdiri kokoh di tengah Selat Malaka. Pulau ini, yang selama ini sunyi dari hiruk-pikuk manusia, menyambut mereka dengan keindahan yang tak terlukiskan.
Dari kejauhan, hamparan pasir putih kemerah merahan berkilauan di bawah sinar matahari, seolah mengundang siapa pun yang datang untuk merasakan ketenangan yang hanya bisa ditemukan di tempat seperti ini. Laut biru yang membentang luas menjadi saksi bisu perjalanan panjang Pulau Jemur, menunggu saatnya untuk dikenal dunia.
Saat rombongan tiba, mereka disambut dengan karangan bunga, sebuah simbol penghormatan dan harapan. Langkah demi langkah, mereka menyusuri pulau, merasakan setiap hembusan angin yang membawa cerita tentang masa lalu dan impian masa depan.
Di tepi pantai, mereka melakukan pelepasan tukik (anak penyu yang baru berumur satu minggu) sebanyak 150 ekor. Dengan hati yang penuh harap, mereka melihat makhluk-makhluk kecil itu berenang menuju lautan luas, membawa pesan tentang kehidupan, keberlanjutan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Makan siang di tepi pantai menjadi momen yang tak terlupakan. Di bawah langit biru yang membentang tanpa batas, mereka menikmati hidangan sederhana dengan iringan suara ombak yang berkejaran. Angin sepoi-sepoi membelai wajah, seakan berbisik tentang impian besar yang bisa terwujud di pulau ini.
Dengan menaiki 65 anak tangga, mereka akhirnya tiba di pos TNI AL Pulau Jemur. Dari ketinggian, mereka memandang luasnya lautan, menyadari betapa strategisnya pulau ini—bukan hanya sebagai benteng pertahanan, tetapi juga sebagai permata ekonomi yang belum tersentuh.
Bupati Rokan Hilir, dengan penuh keyakinan, menyampaikan harapannya. Pulau Jemur bukan hanya sekadar pulau di perbatasan, tetapi sebuah peluang besar bagi dunia pariwisata. Ia mengajak para investor untuk melihat keindahan yang tersembunyi ini, untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan Pulau Jemur agar dikenal hingga ke mancanegara.
Danlanal Dumai pun mengungkapkan kekagumannya. Pulau ini, yang berdiri tegak di tengah Selat Malaka, memiliki potensi luar biasa. Keamanan terjamin, keindahan alamnya memukau, dan peluang ekonominya begitu besar. Jika dikelola dengan baik, Pulau Jemur bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia, tempat di mana keindahan alam berpadu dengan sejarah dan ekonomi.
Pulau Jemur bukan sekadar daratan yang dikelilingi lautan. Ia adalah harapan, impian, dan masa depan. Ia menunggu tangan-tangan yang mau merawatnya, mengembangkannya, dan menjadikannya bintang yang bersinar di peta dunia.
Kini, saat angin laut kembali berhembus, membawa pulang rombongan ke daratan, Pulau Jemur tetap berdiri tegak, menunggu saatnya untuk bersinar. Dan ketika hari itu tiba, ia akan menjadi bukti bahwa keindahan sejati selalu layak untuk diperjuangkan.(Protokokdokpim)