-->

Iklan Kominfo


 

Iklan DPRD idul adha 2025

Iklan dprd idul adha 2025

Rohil

Halaman

Di Bawah Atap Bocor, Ada Harapan yang Masih Menyala

Senin, 29 September 2025, September 29, 2025 WIB Last Updated 2025-09-30T03:08:18Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Bangko(rajaonlinenews.com) - Hujan gerimis turun pelan, seolah ikut menangis bersama langit, Senin Sore (29/9/2025). Di Jalan SMA 2, Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, berdiri sebuah rumah gubuk yang nyaris tak layak disebut tempat tinggal. Di sanalah Iman (26) bersama istrinya Saukani (22), dan empat anak mereka yang masih kecil mencoba bertahan hidup dari dinginnya hujan, lapar, dan kenyataan yang tak berpihak.



Kayu penyangga rumah itu miring, dindingnya lapuk terbuat dari spanduk, dan atapnya bocor. Setiap tetes hujan yang menembus celah seng berkarat adalah pengingat bahwa hidup mereka belum aman. Di dalam rumah, anak-anak berlarian di lantai papan yang nyaris runtuh, sementara sang ibu menambal kebocoran dengan kain lusuh. Tak ada pelindung selain doa.



Potret rumah itu, diunggah oleh akun Facebook Esa Hasan, menyebar cepat, Sorotan dunia maya berbuah nyata. Ribuan mata menyaksikan, ribuan hati terenyuh. Tapi tak semua simpati bisa mengubah nasib. Ketika Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) datang atas instruksi Bupati H. Bistamam. Namun harapan akan bantuan segera terbentur regulasi. Rumah Iman berdiri di atas bantaran sungai kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang secara hukum tak boleh dijadikan tempat tinggal permanen.



“Tanah ini hanya berstatus hak pakai, bukan hak milik. Pembangunan rumah di sini melanggar aturan,” ujar Kudri, ST, Kabid Perumahan, dengan suara berat.



Solusi yang ditawarkan, relokasi ke perumahan resettlement. Lahan tersedia, namun pembangunan bergantung pada anggaran tahun depan. Di balik kalimat birokratis itu, ada empat anak yang berlarian di lantai papan yang lapuk. Ada seorang ibu yang menambal kebocoran dengan kain lusuh. Mereka tak tahu apa itu regulasi. Mereka hanya tahu dingin, lapar, dan suara hujan yang tak berhenti.


Menyadari hal itu, Bupati H Bistaman mengambil langkah pribadi. Melalui Kepala Dinas Perkim dan Kepala BKPSDM, ia menyalurkan bantuan sembako dan material darurat dari dana pribadinya. 


“Pemerintah tidak bisa menutup mata terhadap penderitaan rakyat. Tapi aturan tetap harus ditegakkan,” ujar Aulia Putra, ST, dengan nada tegas namun berempati.




Solidaritas pun mengalir dari berbagai arah, dari kalangan masyarakat. Ketua Rohil Peduli Rehandika, dan Sekretaris Karang Taruna Bangko, Jong Adek, membawa beras, telur, dan mie instan. 


Di tengah dapur yang nyaris kosong, satu kardus mie instan yang diangkat tinggi-tinggi menjadi simbol harapan. Mata anak-anak berbinar, dengan sorotan tajam seolah berkata, “Kami masih di sini. Kami masih berharap.”

(Raja)



Komentar

Tampilkan

Iklan Dprd


 

+